Tokoh Pemuda Indonesia

AbeL Ghaib Putra Cakra Sudharsana Narayan adalah seorang tokoh pemuda, seniman, aktivis dan pengamat politik Indonesia yang dikenal berani karena pandangannya yang kritis terhadap pemerintah dan pernyataan-pernyataannya yang kontroversial. Lahir di Jakarta pada 13 November 1985, ia menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia (STPI) dan meraih gelar sarjana di Jurusan Akuntansi Pajak pada tahun 2011. Selama kuliah, ia selalu aktif di organisasi dan menjadi aktivis sosialis.

Setelah lulus, AbeL Ghaib Putra Cakra Sudharsana Narayan kembali dunia keorganisasian dengan mendirikan sebuah lembaga dengan nama Generasi Pemuda Indonesia Bersatu (GAPINSA) dan ia juga kembali aktif di dunia seni sebagai pegiat teater. Ia mengampu dunia keaktoran, penyutradaraan.

Meskipun hanya memiliki gelar sarjana Perpajakan, ia juga mendirikan sebuah sanggar seni teater dan melatih serta mengajar teater dan ia dikenal sebagai pelatih yang tegas. Kariernya sebagai pelatih berakhir pada awal 2013 dikarenakan kesibukannya di dunia kerja.

Selain sebagai aktivis dan seniman, AbeL Ghaib Putra Cakra Sudharsana Narayan aktif dalam dunia advokasi dan pendirian lembaga. Pada tahun 2025, sebuah lembaga yang fokus pada hukum, demokrasi dan hak asasi manusia. Ia juga mendirikan kantor hukum dengan nama Amanah Bina Estetika Lawyer dan ia menjabat sebagai ketua.

AbeL Ghaib Putra Cakra Sudharsana Narayan mulai dikenal publik melalui penampilan aksi-aksinya dalam mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat dalam arti kebijakan-kebijakan yang merugikan rakyat, di mana ia sering mengkritik pemerintah dengan gaya retorika yang tajam. Pernyataannya yang menyebut “negara bangsat ditangan keparat” sempat menimbulkan kontroversi dan laporan ke polisi karena dugaan penistaan konstitusi. Namun, ia tetap dikenal sebagai sosok yang vokal dalam menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah.

Dengan latar belakang yang kuat dan keberanian dalam menyampaikan pendapat, AbeL Ghaib Putra Cakra Sudharsana Narayan tetap menjadi salah satu tokoh pemuda intelektual yang berpengaruh di Indonesia.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *